Harga Emas Dunia Melonjak, Tembus Rp1,9 Juta per Gram – Kamis, 21 Agustus 2025

Pekanbaru – Harga emas dunia kembali menunjukkan penguatan pada perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. Lonjakan harga logam mulia ini membuat emas batangan di berbagai negara, termasuk Indonesia, menembus kisaran Rp1,9 juta per gram.

Peningkatan harga emas internasional tidak lepas dari melemahnya nilai dolar Amerika Serikat terhadap sejumlah mata uang utama. Saat dolar AS melemah, investor global biasanya beralih ke emas sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Hal inilah yang mendorong kenaikan permintaan emas di pasar dunia.

Selain faktor mata uang, ketidakpastian ekonomi global juga menjadi pendorong utama. Inflasi yang masih tinggi di beberapa negara, kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global, serta ancaman resesi di kawasan Eropa membuat banyak investor menahan dana mereka di aset aman seperti emas.

Di pasar komoditas internasional, harga emas spot tercatat mengalami kenaikan konsisten selama beberapa hari terakhir. Para analis menilai tren ini juga dipengaruhi oleh langkah Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut. Ekspektasi ini membuat emas semakin menarik karena biaya peluang untuk menyimpan emas menjadi lebih rendah.

Kondisi geopolitik dunia turut memperkuat harga emas. Ketegangan di Timur Tengah, konflik di kawasan Eropa Timur, serta dinamika politik di Asia memberi dorongan tambahan terhadap kenaikan harga logam mulia. Setiap kali terjadi krisis global, emas selalu dianggap sebagai aset yang aman dari gejolak pasar.

Di Asia, dua negara dengan konsumsi emas terbesar, yakni India dan Tiongkok, juga berperan besar dalam pergerakan harga. Menjelang musim festival dan pernikahan di India, permintaan emas perhiasan meningkat tajam. Sementara di Tiongkok, investor ritel dan institusi kembali memburu emas sebagai aset penyimpan nilai di tengah ketidakpastian pasar properti dan saham domestik.

Untuk pasar Indonesia, harga emas batangan kini diperdagangkan di kisaran Rp1.914.000 per gram untuk ukuran 1 gram. Kenaikan ini juga terjadi pada pecahan lain, seperti emas 0,5 gram yang dihargai sekitar Rp1.007.000, serta emas 10 gram yang menembus level Rp18,7 juta.

Harga buyback atau pembelian kembali emas juga mengalami kenaikan, kini berada di kisaran Rp1.760.000 per gram. Hal ini menunjukkan adanya konsistensi tren penguatan, baik di harga jual maupun harga beli kembali emas di dalam negeri.

Perbedaan harga emas antar-penjual juga masih terlihat. Di sejumlah gerai, emas Antam 1 gram dibanderol sekitar Rp1.957.000, sementara UBS dan Galeri24 mencatat pergerakan harga yang bervariasi. Namun secara keseluruhan, trennya masih positif seiring dengan penguatan global.

Menurut para pelaku pasar, emas tetap menjadi instrumen investasi yang relevan di tengah ketidakpastian. Banyak investor global mulai melakukan diversifikasi dengan menambah porsi emas di portofolio mereka, bukan hanya untuk melindungi aset, tetapi juga sebagai strategi menghadapi kemungkinan gejolak keuangan.

Bagi masyarakat, terutama di negara berkembang, emas juga memiliki peran ganda. Selain sebagai alat investasi, emas juga dipandang sebagai tabungan jangka panjang yang mudah dicairkan ketika dibutuhkan. Pola ini semakin terlihat di Indonesia, termasuk di wilayah Riau, di mana permintaan emas ukuran kecil cenderung stabil meski harga terus naik.

Beberapa analis memproyeksikan bahwa harga emas dunia masih berpotensi melanjutkan tren penguatannya. Jika ketidakpastian geopolitik tidak mereda dan dolar AS terus melemah, maka emas bisa menembus rekor baru dalam beberapa bulan mendatang. Target jangka pendek diperkirakan berada pada kisaran US$2.600 per troy ounce, yang akan berdampak pada harga emas domestik di atas Rp2 juta per gram.

Namun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap cermat dalam berinvestasi. Fluktuasi harga emas dalam jangka pendek masih mungkin terjadi, terutama bila ada kebijakan moneter yang mengejutkan dari bank sentral global. Meski demikian, untuk jangka panjang, emas tetap dipandang sebagai instrumen yang stabil.

Hingga berita ini diturunkan, harga emas dunia masih bergerak positif dan pasar global terus menantikan pernyataan resmi dari bank sentral Amerika Serikat terkait arah kebijakan moneter berikutnya. Para investor global akan terus menjadikan emas sebagai barometer kepercayaan terhadap kondisi ekonomi dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *