
Pekanbaru – Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Mali dalam laga uji coba internasional membuat banyak pecinta sepak bola tanah air terhenyak. Meski hasilnya menyakitkan, laga ini justru bisa menjadi wake-up call alias alarm peringatan keras bagi Garuda Muda untuk segera berbenah menjelang Piala Dunia U-17 yang tinggal hitungan hari.
Sejak menit awal, Mali tampil penuh percaya diri dengan kecepatan dan kekuatan fisik yang luar biasa. Serangan-serangan cepat mereka beberapa kali membongkar lini belakang Indonesia. Meskipun sempat mencoba keluar dari tekanan, timnas U-17 terlihat kesulitan mengimbangi intensitas permainan lawan.
Banyak pengamat menilai, kekalahan ini bukan soal skor semata, tetapi soal kesiapan mental dan konsistensi. “Anak-anak muda kita harus belajar dari pertandingan ini. Lawan di Piala Dunia bukan hanya kuat secara teknik, tapi juga mental dan fisik. Kalau mau berbicara banyak, evaluasi harus total,” kata salah satu Penonton.
Meski begitu, bukan berarti Garuda Muda kehilangan harapan. Justru, lawan sekelas Mali memberi gambaran nyata bahwa jalan menuju Piala Dunia tidak akan mudah. Dari pertandingan ini, para pemain bisa mengasah mental juang, memperkuat transisi, dan meningkatkan ketajaman di depan gawang.
Masyarakat Indonesia sendiri tetap memberikan dukungan penuh. Media sosial dipenuhi pesan semangat untuk timnas U-17 agar tidak patah arang. Kekalahan hanyalah bagian dari perjalanan panjang menuju kemenangan. Seperti kata pepatah, “jatuh sekali, bangkit seribu kali.”
Kini, semua mata tertuju pada Piala Dunia U-17. Apakah Garuda Muda akan bangkit setelah pelajaran pahit dari Mali? Ataukah sejarah akan mencatat mereka hanya sebagai penggembira? Jawabannya akan segera terlihat di lapangan hijau.